Ketika Allah mulai menciptakan alam ini, Allah memilih angka tujuh untuk dijadikan jumlah dari tingkatan langit dan bumi. Bahkan, atom yang dianggap sebagai satuan dasar pembentuk alam tersusun dar tujuh tingkatan electron dan tidak mungkin lebih dari itu. Begitu juga jumlah hari dalam satu minggu yang berjumlah tujuh, jumlah tanda musik yang tujuh, dan jumlah warna-warna pelangi yang juga tujuh.

Hadits-hadits yang disabdakan oleh pemimpin umat manusia, Muhammad berjumlah banyak sekali. Angka tujuh memiliki porsi yang dominant dalam hadits-hadits tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya angka tersebut, serta banyaknya isyarat dan rahasia yang dikandungnya.

Ketika Rasulullah berbicara tentang dosa-dosa besar, Beliau membatasinya dengan tujuh macam. Rasulullah bersabda, “Jauhilah tujuh dosa besar.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam masalah sujud, Rasulullah telah memberi tahu kita tentang perintah Tuhan untuk sujud dengan tujuh anggota badan. Rasulullah bersabda, “Aku diperintah untuk bersujud dengan tujuh tulang.” (HR. Bukhari dan Muslim). Begitupula ketika seekor anjing menjilati sebuah bejana. Cara menyucikannya ditentukan dengan membasuh sebanyak tujuh kali dan satunya dengan tanah.

Dalam ibadah haji, seorang mukmin bertawaf di sekeliling Baitullah sebanyak tujuh putaran. Melakukan sa’I antara Shafa dan Marwa sebanyak tujuh kali juga. Ketika melempar jumrah, Nabi juga melempar batu jumrah sebanyak tujuh kali.

Seringkali angka tujuh disebut dalam kisa-kisah al Quran. Ada nabi Nuh, yang mengajak kaumnya untuk berpikir tentang pencipta langit yang tujuh. Nabi nuh berkata, seperti dilansir alquran: “tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?” (QS Nuh [71] : 15)

Ada juga cerita Nabi Yusuf yang telah menafsirkan mimpi seorang raja dengan menggunakan angka tujuh ini. Penyebutan angka tujuh dalam Surat Yusuf sering kali diulang. (SQ. Yusuf [12]: 43)

Penyebutan angka tujuh juga muncul dalam cerita siksaan kaum Nabi Hud yang diutus untuk berdakwah kepada kaum Ad. Lalu, Allah mengirim angen kencang. (QS Al Haqqah [69]: 6-7).

Dengan demikian, ada sebuah relasi antara beberapa cerita dalam al Quran dengan angka tujuh. Orang yang mengikuti sejarah umat-umat terdahulu pasti memperhatikan bahwa angka tujuh banyak sekali disebutkan terutama dalam sejarah Firaun di Mesir kuno.

Kata kiamat disebut di dalam al Quran sebanyak 70 kali. Artinya, bilangan tersebut adaalah kelipatan dari angka tujuh. Angka 70 adalah hasil dari perkalian tujuh dengan sepuluh.

Kata kiamat disebut dalam al Quran sebanyak tujuh puluh tujuh kali, artinya angka tersebut adalah juga kelipatan dari angka tujuh.

Adapun mengenai siksaan Allah pada hari Kiamat, kita juga menemukan bilangan yang menjadi kelipatan angka tujuh. (QS Al Haqqah [69]: 30-32).

Angka tujuh juga disebutkan ketika berbicara tentang pahala dari Allah yang dilipatgandakan bagi orang yang menginfakkan hartanya di jalan-Nya. (QS Al Baqarah [2]: 261). Dalam surat At Taubah [9]: 80 yang bercerita tentang istighfar Nabi Muhammad juga disebutkan angka tujuh puluh di sana. Angka yang tidak lain adalah angka kelipatan dari angka tujuh.

Dalam al Quran terdapat tujuh surat yang diawali dengan kalimat tasbih. Surat-surat tersebut adalah Al Isra [17], Al Hadid [57], Al Hasyr [59], Al Shaff [61], Al Jumuah [62], Al Taghabun [64], dan Al A’la [87].

Kebijakan Allah menghendaki untuk menurunkan al Quran ini dalam bahasa Arab dan menjadikan jumlah huruf dalam bahasa Arab ini menjadi 28 huruf, yang berarti 7 x 4 = 28.

Dalam surat pembuka al Quran (Surat Al Fatihah) kita menemukan ayatnya berjumlah tujuh ayat. Allah berfirman kepada nabi Muhammad : “Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat (al sab’ al matsani) yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.” (QS Al Hijr [15]: 87).

Gelar Al Sab’ Al Matsani atau surat Al Fatihah adalah surat yang paling mulia dalam al Quran. Surat ini terdiri dari tujuh ayat. Huruf-huruf abjad yang membentuk surat ini berjumlah 21 huruf, artinya berjumlah kelipatan tujuh.

Dikutip dari Ensiklopedia Mukjizat Al Quran dan Hadits 9: Kemukjizatan Angka. Bekasi: Sapta Sentosa, 2008.